Selasa, 09 September 2014

Cara Menumbuhkan Rasa Khusu' Dalam Shalat

Oleh : Nur Rohman Jawas

    Sebagai mukmin tentu ingin mengerjakan Shalat sesuai yang dikehendaki oleh Allah SWT yang memerintahkan Shalat wajib lima waktu. Yang hendak dituju oleh orang yang mengerjakan Shalat adalah :
  1. Tumbuhnya keikhlasan
  2. Bertakwa kepada Allah
  3. Mengingat Allah
    Tumbuhnya keikhlasan ditandai dengan keikhlasan beribadah kepada Allah, untuk memurnikan ketaatan hanya kepada-Nya, dan mengerjakan segala sesuatu yang dirihoinya. Ketaatan kepada Allah berarti tumbuhnya keinginan bagi orang yang mendirikan Shalat untuk melaksanakan perintah Allah dan menghentikan semua larangan-larangan-Nya. Dengan Shalat seseorang akan selalu mengingat Allah, karena bacaan Shalat terdiri dari tasbih, tahmid, takbir, do'a serta dapat merasakan keagungan dan kebesaran Allah.
    Mengerjakan shalat adalah perwujudan dari keyakinan yang telah tertanam di dalam hati orang yang mengerjakannya, dan menjadi bukti bahwa ia telah merasakan bahwa dirinya sangat tergantung kepada nikmat Allah karena itu berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan menghentikan larangan-larangan-Nya.
    Rasa khusu' ini tentunya berpusat di dalam hati sanubari yang termanifasikan dalam gerak anggota badan, pikiran dan perhatian. Rasulullah Saw pernah menegur seorang sahabat yang sering mengelus-ngelus janggutnya sedangkan ia sedang Shalat, Rasulullah menjelaskan bahwa rekannya itu tidak khusu' dalam menhgerjakan shalat. Kemudian Rasulullah Saw bersabda bahwasanya kalau hatinya khusu' mengerjakan shalat maka anggota badan nya akan khusu' pula.
    Ahmad Ali Ash Shabuni dalam Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir menerangkan bahwa sikap khsu' dalam shalat adalah dengan melempar pandangan kearah tempat sujud dan khsus' akan tercapai dengan mengosongkan hati hanya untuk shalat. Orang yang mengerjakan shalat akan memperoleh "ketenangan hati" dan "penyejuk hati".
    Dengan demikian maka shalat itu dikerjakan dengan memahami arti dalam bacaan shalat, selalu ingat kepada Allah dan takut akan ancaman-Nya, memanjatkan do'a hanya kepada Allah dengan sepenuh hati dan ikhlas beribadah hanya kepada Allah dan merasakan suatu kenikmatan beribadah.
    Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu', (QS.2:45)
    Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah; pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya dijalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepadan-Nya lah kamu dikembalikan. (QS.2:245)
    Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. (QS.2:216)
    Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada orang mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rizeki kepada orang-orang yang dikehendakin-Nya tanpa batas. (QS.2:212)
"Jika sore tiba, janganlah tunggu waktu pagi, jika pagi tiba, janganlah tunggu waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu sebelum tiba masa sakimu dan manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba masa ajalmu." Ibnu Umar, Putra Umar bin Khatab.
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar