Minggu, 07 September 2014

Cara Mengurangi Cinta Dunia dan Menyiapkan Kehidupan Akhirat Ala Rasululloh SAW

Oleh > Muh. Rusydi Syafi’i

“Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi adalah seperti air (hujan yang kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanaman-tanaman bumi, diantaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak). Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahanny dan memakai  (pula) perhiasannya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab kami diwaktu malam dan siang. Lalu kami jadikan (tanaman-tanamannya) laksana tanaman-tanaman yang telah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah kami jelaskan tanda-tanda kekuasan (kami) kepada orang-orang yang berpikir.” (Q.S. Yunus : 24)
“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan itu menjadi di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (Q.S Al-kahfi : 45-46)
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Alloh serta keridhan-Nya.
“Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”(Q.S Al Hadid : 20).
Itulah gaya yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW., para sahabat dan ulama terdahulu. Mereka adalah pribadi-pribadi yang agung, yang menjauhkan diri dari kemegahan dunia, dengan cara memperbanyak amal kebaikan dan sedekah kepada yang membutuhkan.
Dalam kehidupan sehari-hari selalu terdapat orang-orang yang mengurangi cintanya kepada dunia dan lebih memperhatikan kehidupan akhiratnya. Bagi mereka harta benda hanyalah alat untuk mendukung keberhasilan akhirat,  dan menggunakan harta benda yang dititipkan kepada mereka untuk berbanyak-banyak sedekah. Mereka adalah orang-orang yang menganggap harta benda dapat mengganggu kesiapan mereka menyongsong kehidupan akhirat yang bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar